10 Pelajaran Bisnis dari Drama Korea Itaewon Class - Drama Itaewon Class yang berkisah tentang perjuangan Park Sae Ro Yi untuk membalas dendam atas ketidakadilan yang dia terima sangat populer di Korea. Terbukti mendapat rating dua digit yang mereka dapatkan sejak episode ke lima yang berlanjut sampai ke episode terakhirnya.
Awal
episode berhasil membuat saya mewek berulang kali. Park Sae Ro Yi adalah
seorang anak yang berpegang teguh pada prinsipnya. Cita-citanya menjadi seorang
polisi membuatnya melakukan apa yang dia anggap benar, apa pun yang terjadi.
Karena hal itulah, ia dikeluarkan dari sekolah. Dikeluarkan untuk kesalahan.
Kemudian pindah sekolah. Di sekolah baru ia bertemu dengan Jang Geun Won yang
tengah membully teman sekelasnya dengan semena-mena. Ia dikeluarkan untuk
kesalahan yang tidak ia perbuat.
Tak
hanya ia yang dikeluarkan, namun ayahnya pun mengundurkan diri dari perusahaan.
Karena ayahnya Jang Geun Won adalah Jang Dae Hee, pemilik perusahaan Jangga
yang merupakan perusahaan nomor satu dalam industri makanan di Korea. Ayah Park
Sae Ro Yi adalah karyawan di Jangga.
Yang
jleb adalah saat sang ayah mendukung keputusan sang anak, "You
have no idea how proud I was. I want you to keep living like that, son."
Pas
udah mau mulai babak baru dengan bikin kedai makan. Eee.. ayahnya ketabrak
mobil. Siapa yang menabrak? Jang Geun Won. Lalu, setelah nabrak orang, Jang
Geun Won tidak dipenjara. Bapaknya membayar orang untuk mengakui kesalahan
anaknya. Tak hanya itu ayahnya punya
kekuasaan untuk memutar balikan keadaan dengan uang dan malah ia yang
memenjarakan Park Sae Ro Yi karena memukuli anaknya dengan tuduhan percobaan
pembunuhan. Mewek pas lihat.
Balas dendam dimulai. Park Sae Ro Yi
mempelajari seluk beluk perusahaan Jangga, belajar ilmu bisnis, dan mempelajari
kalau Jang Dae Hee adalah orang yang sangat menginspirasi dalam hal bisnis.
Sepak terjangnya usahanya ini bener-bener menginspirasi.
Ada 10 catatan saya terkait ilmu bisnis
yang tersirat dalam film Itaewon Class
1.
Memiliki dasar/ideologi: manusia dan
kepercayaan
Bisnis tak serta merta bertujuan profit
saja. Tapi bagaimana membangun kepercayaan dengan tim dan menyejahterakan tim.
Ia benar-benar menjaga kekeluargaan
dengan tim. Ada saja cara bijaknya agar tim terus semangat hingga akhirnya
menang lomba memasak.
"business is about people."
2.
Pilih menu rekomendasi/favorit yang bakal jadi menu
andalan
Setiap restoran perlu
memilik menu rekomendasi. Selain menjadi ciri khas, ini juga sangat
membantu untuk orang yang baru pertama kali datang.
Karena biasanya bakal nanya,
"menu di sini yang enak apa?" “menu andalan di sini apa? Saya salah
satu yang biasa nanya begitu hehe.
3.
Pentingnya strategi dalam bisnis
Di film ini disuguhkan kalau kerja
keras itu tidak cukup kalau tidak dibarengi dengan strategi.
Strategi saat bertemu investor, kapan
narik saham, kapan mulai tanam saham, bagaimana menjatuhkan lawan bisnis dengan
elegant. Seru dah. Seakan-akan belajar ilmu bisnis dengan cara yang hepo:
nonton film. Hehe.
4.
Pengaruh foodblogger dan food
influencer
Inilah awal dia bertemu dengan Jo
Yi Seo. karakter cewek yang strong, cantik, popular, si jenius dengan IQ 162,
dan cewek multi talenta. Diagnosa dari psikolognya adalah dia itu sociopath. Bukan
tipe karakter yang digertak kabur, tapi tipe cewek yang digertak malah
nantangin.
Dia adalah food influencer yang
berpengaruh banget bagi perkembangan kedai makan milik Park Sae Ro Yi. Moment
ini juga mengedukasi kita pentingnya marketing via sosmed, tidak hanya memakai
badut kemudian menyebar brosur.
5.
Pentingnya investasi
Ini salah satu yang mengejutkan saya.
Jadi saat di penjara, Park Sae Ro Yi menginvestasikan uang
duka ayahnya di perusahaan Jangga. Saat itu Jangga sedang anjlok sahamnya.
Sebuah trik yang cerdas. Jadi saat dia bebas, tuh investasi melonjak hingga
membuat musuh tersontak.
Tak hanya itu, setelah seatle dengan
bisnis yang dibangung, ia membuka Kerjasama dengan para investor untuk membuka
cabang dengan sistem waralaba.
6.
Balas dendam terbaik adalah menjadi
yang terbaik
Saya suka bagian ini, karena ngerasa saya
banget hahah. Yes, balas dendam terbaik adalah membuat diri jadi yang terbaik.
Di film Itaewon Class Park Sae Ro Yi bisa jauuuh lebih baik.
Meski ia lulusan SMP dan mantan napi tapi tidak membuat ia rendah diri. Ia
memulai karier dari bawah hingga bisa membuat perusahaan yang sukses.
7.
Membuat prioritas
Tidak hanya dalam ilmu bisnis, membuat
prioritas ini penting sekali untuk semua jenis pekerjaan. Prioritas ini agar
kita bisa fokus dengan tujuan. Seperti Park Sae Ro Yi yang
fokus dengan usahanya.
8.
Berbisnis harus punya alasan
Pas nulis poin ini saya jadi ingat buku
Start from why simon Sinek. Dalam hal apapun, alasan sangat berpengaruh. Alasan
Park
Sae Ro Yi tidak mau minta maaf, alasan dia terus berusaha mengembangkan
kedainya.
9.
Super team lebih kece dari super man
Ragam karakter unik yang dikemas dengan
cantik terlihat di film ini. karakter Park Sae Ro Yi yang idealisnya
kebangetan "You don't need to convince others about who you are." Tapi
idealisme dia banyak ngasih saya pelajaran. Tentang apa itu
keteguhan, kepercayaan, integritas, dan apa pentingnya kita bertahan dengan
prinsip yang sudah kita buat. Satu moment yang bikin saya salut sama Park Sae
Ro Yi. Saat ia terus belajar agar bisa mewujudkan mimpinya dari sang musuh,
yaitu pendiri Jangga Jang Dae Hee. Jang Dae Hee yang keluarganya telah
menghancurkan hidupnya. Membunuh ayah dan menjebloskan ia ke penjara. Park Sae
Ro Yi mengatakan kalau emiliki value dan prinsip hidup yang berbeda dengan Jang
Dae Hee, tapi Jang Dae Hee adalah orang yang inspiratif yang menstimulasi
dirinya agar terus berkembang. Sebuah keputusan yang unik.
Ditambah karakter kuat Jo Yi Seo yang
mengajukan diri sebagai manajer Dan Bam dengan begitu percaya diri dan
kepercayaan dirinya itu ia buktikan dengan aksi yang tak tanggung-tanggung. Dia
bahkan memilih meninggalkan rumah dan tidak lanjut kuliah demi Danbam, sungguh
keputusan yang sulit untuk perempuan ber IQ tinggi.
Serta karakter unik Ma Hyun Yi yang
merupakan seorang transgender, Seung Kwon yang lucu, dan Jang Geun Soo anak
kedua Jang Dae Hee yang merupakan tipikal cowok lemah.
Mereka adalah superteam yang berhasil
menghidupkan Danbam hingga sukses dan memiliki cabang di banyak daerah. Friendship
goalnya sukses.
10. Tidak Pantang Menyerah
Karakter ini sangat kuat. Tak hanya
ditunjukan oleh Park Sae Ro Yi, tapi juga personil
yang lain. Berkali-kali gagal, bahkan kedai pernah ditutup. Namun mereka tetap
optimis mencoba bangkit dan berusaha lagi. Bahkan saat mau digusur dan taka da
harapan mau buka lagi, karena pemimpin Jangga bakal beli semua Gedung yang akan
disewa Park Sae Ro Yi.
Melihat ini apa yang
dilakukan Park Sae Ro Yi? Ia membeli Gedung. Kalau sudahh milik sendiri kan
nyaman. Namun strateginya tak beejalan mulus, area kedainya termasuk lingkungan
yang sepi. Ia pun mencari cara agar tuh lingkungan menjadi ramai. Seru dah
ngikutin perjuangan Itaewon Class.
Itu
adalah 10 tips yang saya dapat dari drama korea Itaewon Class. Semoga
menginspirasi.
Selain
bahas tips bisnis dari nih drama, saya juga mau curhat hal yang tak terduga
dari nih film. Sejak awal saya tuh ngira Park Park
Sae Ro Yi dan Oh Soo-A bakal menjadi tokoh utama yang bakal ada romansa di antara
mereka berdua. Oh Soo-A dari panti asuhan dengan salah satu donaturnya adalah
ayah Park Sae-Ro-Yi bahkan ayah Park Sae-Ro-Yi sudah menganggapnya sebagai anak
sendiri.
Saat Oh Soo-A masuk kuliah Park Sae Ro Yi bantu,
bahkan laki-laki ini menyatakan rasa sukanya. Namun ternyata Oh Soo-A
memanfaatkan hal ini. Ia membela Perusahaan Jangga tempat dia bekerja. Dan Park Sae Ro Yi tetap memaafkan dan
menyukainya meski ditusuk dari belakang secara berulang kali. But syukurlah
menjelang ending Park Sae Ro Yi tahu siapa yang seharusnya ia pilih.
Yes penonton hepi hahaha.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di blogs saya, jangan lupa komen ya